Selasa, 25 Desember 2012

Inklusi



-------Latar belakang sosial
Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat.  Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri, informasi ds. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu, misalnya, pengangguran, syarat-syarat pekerjaan, penyesuaian diri, jenis dan kesempatan pendidikan, perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah hubungan sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah pribadi, dsb. Walaupun pada umumnya masing-masing individu berhasil mengatasi dengan sempurna, sebagian lain masih perlu mendapatkan bantuan.  

Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah: “Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”. Dan pengertian dan tujuan di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dan setiap anak didik sebagai pribadi.

Kognitif



Latar Belakang Kognitif

           Pada kenyataan, di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) masih sangat banyak remaja (bahkan orang dewasa) yang belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal ini. Sebagian masih tertinggal pada tahap perkembangan sebelumnya, yaitu operasional konkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi. Hal ini bisa saja diakibatkan sistem pendidikan di Indonesia yang tidak banyak menggunakan metode belajar-mengajar satu arah (ceramah) dan kurangnya perhatian pada pengembangan cara berpikir anak. penyebab lainnya bisa juga diakibatkan oleh pola asuh orangtua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya. Semestinya, seorang remaja sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak supaya mereka  mampu menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik. Untuk itu perlu mempelajari ranah kognitif  agar remaja mampu berkembang tanpa adanya kejanggalan dalam prose perkembangannya.

Permainan Motorik Kasar AUD


       I.   Pengertian Motorik Kasar
     Menurut Nurhasan (Sujiono, 2003:5) kemampuan motorik kasar pada anak adalah  prestasi yang ditampilkan oleh anak dalam menunjukkan kemampuan motorik kasar sesuai denga tingkatan kemampuan motorik kasar yang sesuai untuk usia tertentu.  Kemampuan motorik merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting, terutama kemampuan motorik kasar karena ini wajib dimiliki oleh anak sebagai dasar untuk menuguasai gerak selanjutnya yang lebih kompliks yang berguna untuk meningkaktkan kualitas hidup anak pra sekolah di masa datang. Dengan matangnya kemampuan motorik pada anak, maka anak tidak akan merasa kaku dalam menggerakkan kaki dan tangan. Dimana kemampuan dari motorik kasar adalah kemampuan nonklomotor, kemampuan lokomotor, dan kemampuan manipulatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas menggunakan otot-otot besarnya yang mana tergolong dalam kemampuan gerak dasar.

Permainan yang mengembangkan Bahasa AUD



Definisi Bahasa:
Bahasa yaitu suatu bentuk komunikasi baik lisan, tertulis, atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari simbol-simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya.
Alasan perlunya dikembangkan kemampuan bahasa anak:
1.Untuk berkomunikasi dengan orang-orang sekitar.
2. Mendengarkan  orang lain, membaca dan menulis.
3.Untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian dimasa lalu dan merencanakan masa depan.
4.Agar anak  dapat mewariskan informasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya, dan menciptakan suatu warisan budaya yang kaya.
Pengertian Alat :
Alat adalah sebuah  media yang dipergunakan dalam proses pembelajaran kepada  anak dengan tujuan  memberian penguatan  dalam memberi  penguatan  dalam pemberi  materi belajar kepada peserta  didik dengan alasan agar anak  tertarik,antusias,aktif dalam belajar.
Tema:Alat Komunikasi
Sub Tema:Telepon
Jenis-jenis alat permainan
·         Mari Membuat Telepon -telponan
Anak akan berbicara dengan  teman mereka  dengan menggunakan alat telpon-telponan .diman disini ,dapat melatih anak berbicara pendengaran anak juga terlatih.

Permainainan Motorik Halus AUD




Alat permainan adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainya, peralatan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan anak. Macam alat permainan sebagai pelengkap untuk bermain anak sangat beragam. Ada yang bersifat bongkar pasang, mengelompokkan, memadukan, mencari padanan, merangkai, memebentuk, mengetok, menyempurnakan suatu desain, menyusun sesuai bentuk utuhnya dan lain-lain. Fungsi alat permainan adalah untuk mengenal lingkungan dan juga mengajar anak untukmengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan alat permainan anak akan melekukan kegiatan yang jelas dan menggunakan semua panca indranya secara aktif, kegiatan yang aktif dan menyenangkan ini juga akan meningkatkan aktivitas sel otaknya yang juga merupakan masukan-masukan pengamatan maupun ingatan yang selanjutnya akan menyuburkan proses pembelajaranya.
Motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus; gerakan ini lebih menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan pengendalian yang baik, yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakan-gerakannya. Yang termasuk gerakan motorik halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret, melempar, menangkap bola, meronce manik-manik, menggambar, menulis, menjahit dan lain-lain. Keterampilan ini berkembang lebih lambat dibandingkan dengan keterampilan motorik kasar karena memang tuntutannya lebih tinggi.

Analisis Pemilihan dan Pemanfaatan Permainan



PEMILIHAN DAN PEMANFAATAN ALAT PERMAINAN UNTUK PENGEMBANGAN
PERDEPSI PENGLIHATAN & PERSEPSI PENDENGARAN

Pengembangan persepsi penglihatan adalah persepsi yang di dasarkan kepada penglihatan dan sangat mengutamakan peran indera penglihatan, dan anak mampu memberikan arti atau makna terhadap informasi yang di lihatnya.
Pengembangan persepsi pendengaran adalah pengamatan dan penilaian terhadap sesuatu yang di terima oleh bagian telinga dan anak mampu mengungkapkan dan memberikan informasi yang di dengarnya.

1.      Kenapa perlu di kembangkan ?
·         Supaya anak mampu mengungkapkan serta mengingat apa yang telah ia ingat dan ia dengar
·         Selain itu anak mampu membedakan bentuk, warna dan ukuran suatu benda dari yang ia lihat (penglihatan) dan anak juga mampu membedakan bunyi, seperti bunyi suara anjing dengan suara kucing atau suara gemericing dengan suara gitar
·         Memperbaiki kemampuan dan kepekaan cara-cara mendengarkan atau menyimak informasi dan segala rangsangan yang masuk melalui pendengarnya.
·         Anak dapat meningkatkan kekuatan ingatan dan pendengaran tentang suara-suara yang ia dengar
·         Menekan kan pada kemampuan pendengaran anak sebagai alat untuk memperoleh berbagai pengalaman anak
·         Untuk memperoleh pengalaman belajar melalui jalur visual, sebagai bagian dari memperbaiki perilaku dalam memanfaat kan mata sebagai alat penerima pengalaman

2.      Jenis-jenis media atau alat permainan yang di gunakan untuk mengembangkan persepsi pendengaran dan persepsi penglihatan

Mozaik



A.    Pengertian Mozaik
Mozaik adalah seni membuat gambar dengan kumpulan potongan-potongan kecil dari kaca berwarna, batu, atau bahan lainnya. Ini mungkin sebuah teknik seni dekoratif, aspek dekorasi interior, atau signifikansi budaya dan spiritual seperti di katedral. Potongan-potongan kecil, biasanya sekitar kubik, batu atau kaca warna yang berbeda, yang dikenal sebagai tesserae, (tessellae kecil), digunakan untuk membuat pola atau gambar.
Potongan aneka bentuk geometri warna warni dari papan kayu atau kertas. Yang dihimpun dalam satu wadah. Ratusan potongan bentuk geometri itu bisa untuk menyusun bentuk-bentuk benda dan binatang atau apapun sehingga mainan edukatif ini disebut permainan mozaik

B.     Jenis – Jenis Permainan Untuk Perkembangan Aspek Sosial-Emsional Anak
a.      Meronce
Meronce merupakan cara pembuatan benda hias atau benda pakai yang dilakukan dengan menyususun bagian-bagian bahan berlubang atau yang sengaja dilubangi memakai bantuan benang, tali, dan sejenisnya.
b.      Melipat  
Melipat adalah suatu teknik berkarya seni / kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan kertas, dengan tujuan untuk menghasikan aneka bentuk mainan, hiasan, benda fungsional, alat peraga dan kreasi lainnya. Bagi anak usia taman kanak-kanak melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan bermainan kreatif yang menarik dan menyenangkan.

Kemampuan Kognitif



Pengertian kognitif anak usia dini

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne,l976: 71). Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Salah satu teori yang berpengaruh dalam menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget.
Jean Piaget, yang hidup dari tahun 1896 sampai tahun 1980, adalah seorang ahli biologi dan psikologi berkebangsaan Swiss. Ia merupakan salah seorang yang memmuskan teori yang dapat menjelaskan fase-fase perkembangan kognitif. Teori ini dibangun berdasarkan dua sudut pandang yang disebut sudut pandang aliran struktural (structuralism) dan aliran konstruktif (constructivism).
Aliran struktural yang mewarnai teori Piaget dapat dilihat dari pandangannya tentang inteligensi yang berkembang melalui serangkaian tahap perkembangan yang ditandai oleh perkembangan kualitas struktur kognitif. Aliran konstruktif terlihat dari pandangan Piaget yang menyatakan bahwa, anak membangun kemampuan kognitif melalui interaksinya dengan dunia di sekitarnya. Dalam hal ini, Piaget menyamakan anak dengan peneliti yang selalu sibuk membangun teori-teorinya tentang dunia di sekitarnya, melalui interaksinya dengan lingkungan di sekitarnya. Hasil dari interaksi ini adalah terbentuknya struktur kognitil, atau skemata (dalam bentuk tunggal disebut skema) yang dimulai dari terbentuknya struktur berpikir secara logis, kemudian berkembang meqjadi suatu generalisasi (kesimpulan umum).

Perlunya dikembangkan kemampuan kognitif
melalui teori revolusi sosio kulturnya, Vygotsky mengemukakan bahwa manusia memiliki alat berpikir (tool of mind) yang dapat dipergunakan untuk membantu memecahkan masalah, memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, melakukan sesuatu sesuai kapasitas alami (Brodova dan Deborah,1996;26). Vygotsky mengemukakan beberapa kegunaan dari alat berpikir manusia yaitu:

Membantu memecahkan masalah, seseorang akan mampu mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya. Anak-anak akan mencoba memecahkan masalah dalam permainan yang sedang dikerjakan(mencari jejak).

Sabtu, 10 November 2012

MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran sangat penting sekali dalam pembelajaran anak usia dini. Karena media merupakan alat bantu untuk mencapai kesuksesan pembelajaran yang dituju.

Seperti kita lihat, banyak TK yang tidak didukung oleh media tidak mencapai sesuatu yang di harapkan baik orang tua maupun lembaga pendidikan itu sendiri.Oleh karena itu, kita sebagai sorang pendidik harus memerhatikan media pembelajran terhadap anak didik kita.

Salah satu media yang dapat digunakan seperti gamabar. misalkan pada tema binatag kita membutuhkan suatu alat peraga berupa gambar, agar apa yang di pelajari anak akan merasa mengerti.



                                                           contoh media bermain