-------Latar belakang sosial
Perkembangan zaman
(globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,
industri, informasi ds. Akibatnya ialah berbagai permasalahan yang dihadapi oleh individu,
misalnya, pengangguran, syarat-syarat pekerjaan, penyesuaian diri, jenis dan
kesempatan pendidikan, perencanaan dan pemilihan pendidikan, masalah hubungan
sosial, masalah keluarga, keuangan, masalah pribadi, dsb. Walaupun pada
umumnya masing-masing individu berhasil mengatasi dengan sempurna, sebagian
lain masih perlu mendapatkan bantuan.
Sesuai dengan
kebijaksanaan pemerintah, pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar
untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Sedangkan tujuan pendidikan
sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah: “Untuk meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta
tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa”. Dan pengertian dan tujuan di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan
inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal dan setiap
anak didik sebagai pribadi.
Dengan demikian setiap kegiatan proses
pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi-pribadi yang berkembang optimal
sesuai dengan potensi masing-masing.
Untuk menuju tercapainya pribadi yang
berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak
hanya berupa kegiatan instruksional (pengajaran), akan tetapi meliputi kegiatan
yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga
akhirnya dapat berkembang secara optimal. Kegiatan pendidikan yang diinginkan
seperti tersebut di atas, adalah kegiatan pendidikan yang ditandai dengan
pengadministrasian yang baik, kurikulum beserta proses belajar mengajar yang
memadai, dan layanan pribadi kepada anak didik melalui bimbingan.
Dalam hubungan inilah bimbingan mempunyai
peranan yang amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi
anak didik agar berkembang secara optimal. Dengan demikian maka hasil
pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang
baik secara akademik, psikologis, maupun sosial.
--------GENDER
Keunikan dan individu mengandung anti bahwa tidak ada dua orang
individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek
jasmaniah maupun rohaniah. Individu yang satu berbeda dan individu yang
lainnya. Timbulnya perbedaan individu ini dapat kita kembalikan kepada faktor
pembawaan dan lingkungan sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan
individu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu meskipun
dengan lingkungan sama. Dan sebaliknya lingkungan yang berbeda akan
memungkinkan timbulnya perbedaan individu meskipun pembawaannya sama.
Di sekolah seringkali tampak masalah perbedaan individu ini, misalnya
ada siswa yang sangat cepat dan ada yang lambat belajar, ada yang cerdas, dan
ada yang berbakat dalam bidang tertentu, dan sebagainya. Kenyataan ini akan
membawa konsekwensi bagi pelayanan pendidikan, khususnya yang menyangkut bahan
pelajaran, metode mengajar, alat-alat pelajaran, penilaian, dan pelayanan lain.
Di samping itu, perbedaan perbedaan ini seringkali banyak menimbulkan
masalah-masalah baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi lingkungan. Siswa akan
menghadapi kesulitan dalam penyesuaian diri antara keunikan dirinya dengan
tuntutan dalam lingkungannya. Hal ini disebabkan pelayanan pada umumnya program
pendidikan memberikan pelayanan atas dasar ukuran ukuran pada umumnya atau
rata-rata.
Mengingat bahwa yang menjadi tujuan pendidikan adalah perkembangan yang
optimal dan setiap individu, maka masalah individu ini perlu mendapat perhatian
dalam pelayanan pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa
dalam masalah-masalah sehubungan dengan
perbedaan individu. Dengan kata lain sekolah hendak nya memberikan pelayanan
kepada para siswa secara invidual sesuai dengan keunikan masing-masing.
Usaha melayani siswa secara individual dapat diselenggarakan melalui program
bimbingan dan konseling. Dengan demikian keunikan diri masing-masing siswa itu
tidak banyak menimbulkan masalah yang menghambat mereka dalam seluruh proses
pendidikan.
•
Beberapa
segi perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan dalam:
•
1)
kecerdasan;
•
2)
kecakapan;
•
3) hasil belajar;
•
4) bakat;
•
5) sikap;
•
6)
kebiasaan;
•
7)
pengetahuan;
•
8)
kepribadian;
•
9)
cita-cita;
•
10)
kebutuhan;
•
11) minat;
•
12)
pola-pola dan tempo perkembangan;
•
13)
ciri-ciri jasmaniah;
•
14) latar
belakang lingkungan.
•
Data
tentang perbedaan-perbedaan tersebut akan besar sekali manfaatnya bagi usaha
bantuan yang diberikan kepada siswa di sekolah.
•
Kebutuhan
merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini
sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu
berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya
kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik
bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
•
Dengan
berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam
memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan
perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal
tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam
memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Seperti telah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan
banyak menimbulkan masalah-masalah bagi dirinya.
•
Pada
umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu
yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
0 komentar:
Posting Komentar