Alat
permainan adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi naluri
bermainya, peralatan tersebut tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan anak. Macam
alat permainan sebagai pelengkap untuk bermain anak sangat beragam. Ada yang
bersifat bongkar pasang, mengelompokkan, memadukan, mencari padanan, merangkai,
memebentuk, mengetok, menyempurnakan suatu desain, menyusun sesuai bentuk
utuhnya dan lain-lain. Fungsi alat permainan adalah untuk mengenal lingkungan
dan juga mengajar anak untukmengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Dengan
alat permainan anak akan melekukan kegiatan yang jelas dan menggunakan semua
panca indranya secara aktif, kegiatan yang aktif dan menyenangkan ini juga akan
meningkatkan aktivitas sel otaknya yang juga merupakan masukan-masukan
pengamatan maupun ingatan yang selanjutnya akan menyuburkan proses
pembelajaranya.
Motorik halus adalah aktivitas motorik yang
melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus; gerakan ini
lebih menuntut koordinasi mata dan tangan dan kemampuan
pengendalian yang baik, yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan
dalam gerakan-gerakannya. Yang termasuk gerakan motorik
halus ini antara lain adalah kegiatan mencoret, melempar, menangkap bola,
meronce manik-manik, menggambar, menulis, menjahit dan
lain-lain. Keterampilan ini berkembang lebih lambat
dibandingkan dengan keterampilan motorik kasar karena memang tuntutannya lebih tinggi.
Keterampilan
motorik halus (fine motor skills) adalah aktivitas-aktivitas yang memerlukan
pemakaian otot-otot kecil pada tangan. Aktivitas ini termasuk memegang benda
kecil seperti manik-manik, butiran kalung, memegang sendok, memegang pencil
dengan benar, menggunting, melipat kertas, mengikat tali sepatu, mengancing,
dan menarik ritsleting. Aktivitas tersebut terlihat mudah namun memerlukan
latihan dan bimbingan agar anak dapat melakukannya secara baik dan benar.
Meningkatkan keterampilan motori halus dapat di latih dengan berbagai kegiatan
yang positif seperti menggambar dan mewarnai merupakan salah satu cara
meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Beberapa keterampilan tangan yang
penting bagi anak untuk dikembangkan adalah :
1.
Mampu melengkungkan telapak tangan membentuk
cekungan (palmar arching)
2.
Menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk
memegang suatu benda, sambil menggunakan jari tengah dan jari manis untuk
kesetabilan tangan mereka (hand side separation).
3.
Membuat bentuk lengkung dengan jempol dan
telunjuk (open web space)
Pentingnya pengembangan
motorik halus untuk AUD
Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik yaitu kematangan,
urutan, motivasi,
pengalaman, dan praktik (Malina & Bouchard, 1991).
a. Kematangan
Kemampuan anak
melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang
mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada
di pusat susunan syarat belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya,
yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia ± 5 tahun syaraf-syaraf ini
sudah mencapai kematangan, dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik.
Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan, berlari,
melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan
otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus, seperti menggunakan
jari-jari tangan untuk menyusunp u z z el, memegang pensil atau gunting
membentuk dengan plastisin atau tanah liat, dan sebagainya.
b. Urutan
Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik
yang bersifat kompleks, yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik
dengan seimbang seperti berlari sambil melompat, mengendarai sepeda.
c. Motivasi
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung
dengan motivasi yang datang dari luar. Misalnya, dengan memberikan kesempatan
pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerak motorik serta menyediakan
berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak.
Pengaruh kesempatan dan kebebasan anak untuk bergerak pada
usia muda mengandung implikasi terhadap pentingnya perkembangan keterampilan
gerak anak. Kurangnya kesadaran orang dewasa termasuk guru-guru akan hal ini
mengakibatkan langsung terhadap berkurangnya keuntungan yang dapat diperoleh,
terutama untuk mencegah pengaruh yang menghambat tumbuh-kembang anak secara
keseluruhan.
d. Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan
berikutnya. Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan
bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam
suasana riang gembira anak.
e. Praktik
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan
pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru.
Kebutuhan anak-anak tersebut menurut Bucher dan Reade (1959) adalah sebagai
berikut.
1)
Ekspresi melalui gerakan
2) Bermain, sebagai bagian
dari perkembangan anak
3) Kegiatan yang berbentuk
drama
4) Kegiatan yang berbentuk
irama
Perkembangan motorik halus anak taman
kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus
anak sangat berkembang, bahkan hamper sempurna. Walaupun demikian anak usia ini
masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan.
Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna
sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6
tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak
telah mampu mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh
secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau
menggambar.
A. Jenis alat permainan
untuk pengembangan motorik halus
Banyak sekali bentuk permainan yang dapat mengembangkan
keterampilan motorik halus anak diantaranya:
·
Membuat boneka
salju dari kain
·
Cetakan pasir
·
Papantulis
goresan jari
·
Telur dinasourus
·
Memoles perak
·
Gunting dan
berhenti
·
Waktu memalu
·
Bermain dengan
palu
·
Meraba dan
menceritakan
·
Bentuk-bentuk
·
Mencocok bentuk
·
Mencocok kunci
·
Mencocok tutup
·
Menjepit dengan
jepit jemuran
·
Menjepit warna
·
Mengambil dengan pinset
·
Menjahit gambar
·
Kartu menjahit
·
Menempel dan
mengguntuing
Adapun alat-alat
yang dapat di gunakan dalam mengembangkan motorik halus anak adalah sebagai
berikut:
·
Gunting
·
Lem
·
Kertas
·
Papan flannel
·
Gambar
·
Pasir bersih
·
Pensil
·
Sendok
·
kain halus
·
spidol
·
palu mainan
·
jepit jemuran
·
lakban
·
dll
B. langkah pelaksanaan dalam
permainan menggunting
Tema : diri sendiri
Sub tema : kesukaan ku
· Guru dan anak mengucap salam
· Anak berdoa bersama
· Guru menanyakan keadaan anak/bercakap-cakap
pagi
· Guru memberitahu anak tentang tema hari itu.
· Guru bertanya jawab dengan anak tentang tema
· Guru memperlihatkan media pembelajaran
· Guru menyelingi dengan lagu “ andai hujan
buah”
· Guru mengjak ank bermain dengan kertas
origami.
· Guru menjelaskan apa bentuk permainanya, atau
guru memberitahu anak bahwa hari kita bermain melipat dan menggunting
· Pertama guru membagikan kertas kepada
masing-masing anak
· Guru memperaktekan didepan anak bagaiman cara
melipatnya, samba anak melakukanya
· Guru mengajak anak menggunting bagian yang
harus dihilangkan,
· Setelah menggunting guru mengajak anak menempel bagian kertas
yang perlu di temple.
· Hingga menjadilah sebuah keranjang buah
· Setelah
selesai melakukanya guru menyeling kembali dengan bernyani.
· Selanjutnya anak istirahat dan barmain, makan
bersama.
· Sebelum pulang anak berdoa bersama dan memberi
pengutan ata reword kepada nak dengan mengisi keranjang anak dengan buah.
C.
Keunggulan dan kelemahan menggunakan alat permainan
menggunting
Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam memilih alat permainan bagi anak usia dini
agar dapat mencapai manfaat yang
optimal, maka alat yaitu sebagai berikut berikut :
1. Aman atau tidak berbahaya bagi anak, misalnya bentuk, warna dan
bahan
2. Berdasarkan minat anak , jadi bukan pilihan orang lain
3. Sebaiknya beraneka ragam, sehingga anak bisa bereksplorasi
dengan berbagai jenis mainan tersebut
4. Tingkat kesulitannya hendaknya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak, jadi tidak terlalu sulit dan tidak telalu mudah
5. Kuat, dalam arti tidak mudah rusak, karena anak cenderung ingin
tahu sehingga mungkin akan dibongkar, dibanting, dll.
6. Menarik, baik warna maupun bentuknya
7. Murah, mainan tidak harus membeli, namun dapat
Adapun keunggulan dari permainan ini adalah
dengan melipat motorik halus anak akan semakin berkembang agar gerakan jari
anak lebih lentur, gerakan motorik halus anak juga dapat mengarahkan pada
perkembangan otak anak, karena dengan adanya koordinasi antara mata dan tangan,
melipat juga merupakan permaina yang tidak sulit untuk diikuti anak, dengan
melipat anak juga dapat mengembangkan aspek kognitif yaitu pada saat guru
mengarahkan untuk mengetahui warna apa kertas yang sedang dipegang anak,
menghitung sisi-sisi kertas dan menghitung banyaknya lipatan, permainan ini
juga dapat mengembagkan aspek social emosional yaitu di waktu anak harus
melipat dengan rapi, menggunting dan menempelnya.
Sedangkan kelemahan dari permainan ini
yaitu apabila guru tidak mengawasi anak secara baik, maka anak akan menggunakan
gunting untuk melukai temanya, itu dapat membahayakan anak karena tidak
tepatnya penggunaan benda tajam.
0 komentar:
Posting Komentar